Profesor-profesor Termuda dalam Sejarah

Adakah profesor termuda dalam sejarah? Ternyata ada.

Terence Tao, profesor matematika. Orang ini sangat jenius. Sewaktu masih berumur 8 tahun, dia mempunyai catatan SAT matematika 760 (hampir menyamai para pakar besar matematika, yang mencapai nilai sempurna 800).

Dia menjadi profesor termuda di universitas UCLA tahun 1999 (usia 24 tahun) dan menerima Fields Medal, 2006, yang dianggap setara dengan Hadiah Nobel. Karena itu walaupun masih muda, dia disegani oleh rekan-rekannya ilmuwan matematika.



Memangnya sebagai profesor, riset apa yang membuatnya menerima penghargaan tersebut?
Dia terkenal karena meneliti pola-pola bilangan prima (tahu kan "bilangan prima"? Itu lo, angka-angka yang hanya habis dibagi dengan satu dan bilangan itu sendiri).

Dia juga membuat terobosan dengan riset compressed sensing yang memungkinkan para insinyur mengembangkan teknologi gambar yang lebih efisien misalnya untuk MRI, peralatan astronomi dan kamera digital.

Apa rahasia sukses profesor Tao?

Ternyata sang profesor sangat senang memecahkan teka-teki yang besar. Biasanya dia akan memecah/membagi teka-teki itu menjadi beberapa masalah lebih kecil sehingga lebih mudah dipecahkan. Kalau ada sesuatu yang harus diketahui tapi tidak diketahuinya, ia merasa sangat terganggu dan pasti akan segera bekerja untuk memecahkannya.

Jadi... yang harus dimiliki untuk menjadi orang sukses adalah Rasa Ingin Tahu dan Keuletan.

Alia Sabur, profesor termuda di dunia saat ini. Ia adalah profesor sains and engineering (teknik) dari Universitas Drexel. Semasa kecil dia adalah anak ajaib. Ketika masih bayi berusia 8 bulan, ia sudah mulai bicara dan membaca. Pada usia lima tahun dia menyelesaikan Sekolah Dasar, dan mulai memasuki bangku kuliah ketika usia 10 tahun! Dia menyelesaikan gelar Sarjana Muda Sains di bidang matematika terapan dengan summa cum laude dari Stony Book University pada usia 14 tahun.



Usia Sabur sekarang 19 tahun (2008), dan menjadi profesor di Universitas Konkuk, Seoul, Korea. Dengan begitu, ia menjadi profesor perguruan tinggi termuda dalam sejarah menurut Guinness Book of World Records, menyingkirkan rekor sebelumnya oleh Colin Maclaurin pada tahun 1717.

Berbeda dengan Tao yang sangat suka dengan penelitian, Alia Sabur sangat cinta mengajar. Katanya, dengan mengajar kita dapat menciptakan perbedaan. Tidak hanya membuat diri kita sendiri pintar, tapi bagaimana membuat orang lain juga bisa menciptakan perbedaan.

Sabur sekarang sedang mengadakan riset pengembangan tabung nano untuk digunakan sebagai penyelidik sel yang dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit.

Wow! Sembilan belas tahun ... Usia muda dapat menciptakan perbedaan, asalkan mau bekerja keras dan mencintai pekerjaan kita.

Colin Maclaurin (1698-1746) Tiga ratus tahun yang lalu sebelum Sabur dan Tao, telah ada seorang jenius muda lainnya yang menjadi profesor pada usia 19 tahun. Dia terkenal dengan bukunya Treatise of fluxions, yang diterbitkan tahun 1742, berisi penjelasan sistematik pertama mengenai metode Newton. Buku itu untuk menjawab serangan Berkeley terhadap Kalkulus yang dianggapnya tidak mempunyai dasar yang kuat.


Kalau kita tekun dan gigih, pada akhirnya akan berhasil. Nama besar akan mengikuti dengan sendirinya.
(Ade Bunga Putri)

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Teman-teman di sini