Komputer untuk Tuna Netra

Komputer untuk tuna netra? Mungkin kamu merasa aneh, atau tidak yakin apakah ada.
Bukankah komputer yang kita kenal terdiri dari layar (monitor) yang menampilkan gambar, tulisan, video, musik dan lain-lainnya; tombol huruf (keyboard) seperti pada mesin tik; dan peralatan besar yang disebut alat cetak (printer)

Apakah para tuna netra bisa menggunakannya? Bagaimana cara melihat gambar di layar, bagaimana cara membaca tulisan di layar, bagaimana cara mengetiknya? Kalau sedang browsing internet, bagaimana cara mengetahui kita berada di situs mana, apa isinya dan bagaimana kalau ingin mencetaknya di kertas?

Wah, rasanya tidak mungkin deh.

Tapi tidak ada yang mustahil dengan semakin majunya teknologi komputer. Semuanya menjadi mungkin berkat kerja para insinyur. Mereka membuat alat penerjemah untuk mengubah huruf-huruf tulisan (Latin) ke dalam huruf Braille.

Kelengkapan yang harus dipenuhi oleh komputer Tuna Netra adalah:

Software Braille
Apakah orang tuna netra memerlukan peralatan komputer sendiri yang berbeda dari komputer biasa? Ya. Mereka memerlukan alat penerjemah berupa program (software) dwi-bahasa, yaitu kode-kode perintah tertulis yang menyuruh komputer untuk mengubah huruf Latin menjadi huruf Braille, dan sebaliknya mampu mengubah huruf Braille menjadi huruf Latin.

Program itu bekerja dengan mengubah teks tertulis di layar komputer menjadi informasi huruf-huruf Braille yang dapat dicetak. Jadi pemakai membaca teks bukan di layar komputer, melainkan di kertas, dalam huruf-huruf Braille.


Display Braille
Layar komputer untuk tuna netra diganti dengan alat sentuh/raba yang disebut dengan Braille display. Sekilas alat ini tampak seperti sebuah notebook atau mungkin sebuah peralatan equilizer.

Embosser Braille
Ini adalah pengganti mesin printer. Penampilannya mirip mesin printer biasa. Hanya saja alat ini tidak mencetak huruf melainkan titik-titik timbul (emboss) pada kertas untuk membentuk huruf-huruf Braille. Karena harus membuat titik-titik timbul, mesin embosser ini lumayan berisik ketika digunakan. Supaya pemakainya dapat bekerja mandiri, mesin embosser ini dilengkapi dengan antar-muka suara untuk memandu pemakai memasang kertas pada mesin embosser.

Graphic printout
Mencetak gambar yang telah dibuat oleh software gambar Braille.

Keyboard Braille
Bagaimana jika ingin mengetik, misalnya menulis cerita, diari, laporan, jadwal, dan sebagainya?
Hal itu dilakukan seperti mengetik dengan keyboard biasa. Hanya saja, tombol-tombol keyboardnya menggunakan selimut/penutup bercetak huruf Braille, bukan huruf Latin.

Dengan berlatih sebentar untuk mengenali letak-letak tombol, pemakainya akan cepat mahir mengetik dan berkarya.

Alat Bantu Suara
Selain keyboard Braille, komputer untuk tuna netra juga dilengkapi dengan program suara, yang mengubah tulisan/teks menjadi suara.

Kertas Braille
Kertas yang digunakan untuk mencetak huruf Braille dari komputer adalah jenis continues paper. Kertas itu adalah kertas perforasi (berlubang-lubang) dan dilipat agar mudah dimasukkan ke dalam printer atau embosser Braille. Kertas itu dapat dipisah-pisahkan setelah dicetak. Sisi dari setiap halaman juga berlubang-lubang agar sisi dengan lubang traktor mudah disobek.

Harga Mahal
Sayang sekali ya, harga komputer Braille sangat mahal.
p>Contohnya, harga software braille Rp.2 juta -7 juta per user. Braille display mulai Rp.50 juta. Braille embosser juga sekitar Rp.50 juta. Graphics printout Rp.20 juta. Alat bantu suara sekitar Rp.27 juta. Kertas Braille Rp.390 ribu.

Seandainya terjangkau, mungkin banyak tuna netra di Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan sama untuk menjadi pintar dan mengenal teknologi.

(Ade Bunga Putri)

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Teman-teman di sini