Andaikan aku adalah DIRINYA



Tadi malam aku bermimpi kalau Adit selalu rangking 2 dan 3.
Padahal aku yang selalu rangking 2 dan 3. Huh!
Untung saja itu hanya mimpi.

Tapi, aku takut kalau itu terjadi sungguhan.
Tapi,mengapa Kak Nana, adek Vira, Ayah, Ibu, serta kakek nenek kelihatan pucat?
Apa mereka tahu isi mimpiku? Tidak mungkin!

Aku baru saja ingat kata Bu Witri bahwa 20 hari lagi terima rapor.
Sekarang saja sudah hari ke9 berarti 11 hari lagi terima rapor.
Akupun belum mengerjakan PR, dan pekerjaan sekolah yang belum selesai. Aduh , rasanya terlalu berat!! Ketika aku melihat buku matematika bab 6, PR itu sangat sulit .

”Mungkin sebaiknya aku bermain dulu bersama Vika, bermain sekolah-sekolahan,” kataku dalam hati. Wah rasanya waktu berjalan sangat cepat.

Besok ada matematika. Aku harus mengerjakan PR itu. Susah banget nih! Aku harus menuliskan angka Romawi dari 1 s/d 20. Apalagi tidak boleh melihat kunci jawaban dan bertanya.

Pelajaran Bahasa Inggris Bab 6 tanggal 9/10/05 ( besok) dinyatakan bahwa akan jalan – jalan ke Inggris. Sekarang jam 20.00, sementara waktunya tinggal 5 menit karena aku harus tidur cepat. Aku akan siapkan baju.

“Lima baju untuk tidur, lima baju santai dan …,” kataku, dan tiba-tiba datang Adit, “Lima baju pergi,” lanjutku.

“Nala, aku tahu semua isi mimpimu semalam, karena aku mendengar jeritanmu lalu akupun terbangun,” jelas Adit.
“Tapi darimana kamu tahu semua isi mimpiku?” tanyaku heran.
“Karena jeritanmu sangat kencang,” katanya.
“Bagaimana suara jeritanku?” tanyaku kepadanya.
”Ya, seperti orang ketakutan,” Adit memberitahu.
“Apakah aku boleh menginap?” tanya Adit.
“Tentu,” jawabku.
“Tapi apa mamamu mengijinkannya?” Adit bertanya lagi.
“Tentu saja Tante mengijinkanmu,” tiba-tiba ibu menjawab, yang sebenarnya aku ingin menanyakan hal itu kepada ibu.
“Baiklah, terimakasih Tante! Apakah masih ada kamar?” tanya Adit dengan tegas.
“Tak ada lagi,” jawab Ibu. “Oke, Tante keluar dulu.”
“Sampai jumpa Tante!” kata Adit.

Sekarang Adit mengerjakan buku sekolahnya yang belum dikerjakan. “Apa kamu tidak mengerjakan Bahasa Indonesia?” tanya Adit dengan ragu.
“Huh, buat apa? Satu menit lagi waktunya untuk tidur!” jawabku dengan perasaan kesal.

Semakin lama hari berjalan, dan akhirnya tiba waktunya terima rapor. Terjadi kejadian mengesankan! Aku mendapat rangking terjelek dari semuanya. Aku mendapat rangking 25! Dan Adit mendapat rangkit pertama! Yang tidak naik kelas adalah Aku saja. Aku malu dengan anak kelas 2 lainnya.


Aku bukan anak SD lagi. Adit pasti bisa bertemu denganku karena dia masih kelas empat. Tapi sayang, dia sekarang sudah menjadi anak kelas 1 SMU TINGKAT TINGGI. Andaikan Aku adalah Dirinya. (Bunga, 2007)
______________________________________________
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1.Apa judul cerpen yang kamu baca?
Jawab:…
Pesan:Jangan sekali-kali tidak belajar nanti ada akibatnya.Daftar:Makan:… kali
Belajar:… jam
Main:…jam
Keterangan nama-nama tokoh dalam CERPEN:AditNala:aku
Kak Nana: kakaknya Nala
Adek Vira:adiknya Nala
Tante: ibu Nala bila dipanggil
Adit: temannya Nala
_________________________________________________________________

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar Teman-teman di sini